Senin, 13 Oktober 2008

Kumpuln Puisi "Buat yang Membaca"

Kumpulan Puisi "Buat yang Membaca"
(Oleh: WAWAN SUMARWAN)


Hampir Habis

Mentari mulai ke ufuk
Nanti jangan cari lagi ia
Tapi tunggulah rembulan
Walau besok kau lihat lagi ke timur
Tapi itu bukan yang kemarin
Mentari lalu telah pergi
Mengelana cari bunga kwaci bukan mawar
Karena hanya ialah yang berharap penuh kesetiaan
Benar 30 derajat lagi akan sirna
Cahyanya sudah kuning lembayung
Hampir hilang dalam harap dan sesal.



Siapa Kau?

Kala mentari bersinar
Cahayanya tulus menghangatkan bumi
Menghiasi bunga-bunga di taman
Tak perduli bunga kwaci atau mawar


Ada apa ini?

Entah apa yang terjadi
Langit sudah tak lagi kemarin
Metamorfosis keengganan
Samudra berkohesi bersumber pada titik tak terdetek
Gemuruh halilintar terdentum namun hujan tak tertetes
Ada pisau mengiris perih tepat di sini
Entah siapa yang memulai?



Masih Begini

Masih tetap di sini
Membujur tak tersingkab
Rangsangannya tak terhunus
Ada lagu yang mengharu galau
Ini bukan Cuma angin tapi bumi
Bukan posesif saja tapi kuantitasme juga
Jantung memompa,
Lambung mencerna
Paru-paru menghirup
Tak pernah keliru
Itu semestinya
Biarlah adam jadi adam
Biarlah hawa jadi hawa
Kalau itu maunya
Namun kecebong tak selamanya jadi dia
Begitu juga puva


Tak Memaksa

Angin tak pernah memaksa burung tuk bersuara di pagi hari
Kalor yang memaksa besi memuai
Matahari tak memaksa mawar mekar merekah
Tapi memaksa air laut berepavorasi
Naluri yang bergerak
Hati yang merasa
Fuad yang bicara
Walau wajah berselimut lain


Tidak ada komentar: