Keterampilan Berbahasa
Membaca Ide
I. Pendahuluan
Keterampilan berbahasa (atau language arts, language skills) dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu :
Keterampilan menyimak/mendengarkan
Keterampilan berbicara
Keterampilan membaca
Keterampilan menulis
Keempat keterampilan tersebut berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya (satu kesatuan/catur tunggal). Karena setiap keterampilan itu berhubungan dengan proses berfikir yang mendasari bahasa atau menurut pribahasa ”Bahasa seseorang mencerminkan fikirannya”. Namun pada makalah ini kami hanya berbicara tentang keterampilan membaca (dalam hal ini keterampilan membaca isi membaca ide).
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk memperolah pesan yang disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi. Atau dengan kata lain membaca sebagai suatu penafsiran atau interpretasi terhadap ujaran yang berada dalam bentuk tulisan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, membaca yaitu melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya di hati), mengucapkan, mengeja atau melafalkan apa yang tertulis.
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Dengan kata lain membaca bertujuan untuk :
Memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta
Memperoleh ide-ide utama
Mengetahui urutan atau susunan dan organisasi cerita
Menyimpulkan/membaca inferensi
Mengelompokan/mengklasifikasikan
Menilai/mengevaluasi
Memperbandingkan/mempertentangkan
Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa, terbagi kedalam dua aktivitas, yaitu membaca nyaring dan membaca dalam hati. Membaca dalam hati dibagi atas membaca ekstensif dan membaca intensif. Sedangkan membaca ide termasuk kedalam cakupan membaca telaah isi yang tergolong membaca intensif.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
II. Membaca Ide (Reading for Ideas)
A. Pengertian Membaca Ide
Seperti halnya dengan keterampilan membaca telaah isi yang lainnya (yaitu membaca teliti, membaca pemahaman, dan membaca kritis), membaca ide juga merupakan hal yang sangat penting dalam memahami serta menemukan gagasan yang disampaikan oleh penulis pada tulisannya.
Di atas telah dikemukakan tentang pengertian dari membaca. Sedangkan kata ”ide” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berarti rancangan yang tersusun di dalam pikiran; gagasan; cita-cita.
Terdapat beberapa pengertian tentang membaca ide, diantaranya yaitu :
Membaca ide juga berarti sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
Membaca ide merupakan mengerahkan kemampuan keterampilan membaca untuk menangkap ide pokok pada sebuah bacaan.
Membaca ide berarti membaca untuk menemukan pikiran, gagasan, cita-cita yang terdapat pada wacana yang dibaca.
Membaca ide merupakan tahapan pertama untuk memajukan pemahaman dari maksud penulis yang terdapat pada tulisannya.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca ide adalah proses membaca yang bermaksud menemukan dan memahami ide, gagasan, cita-cita dan maksud pengarang/penulis yang terdapat pada tulisannya.
Contohnya ketika kita membaca sebuah buku/bacaan. Untuk memudahkan kita mendalami buku/bacaan tersebut, hendaklah kita selalu menemukan ide pokok pada setiap buku/bacaan yang meliputi:
1. Ide pokok buku/bacaan keseluruhan
2. Ide pokok bab/judul
3. Ide pokok bagian bab/sub bab, sub judul
4. Ide pokok paragraf
Ke-empat ide pokok tersebut harus kita temukan dan pahami. Hal ini lah yang disebut dengan membaca ide.
B. Hubungan Membaca Ide dengan Keterampilan Membaca Telaah Isi yang lain (membaca teliti, membaca pemahaman, dan membaca kritis)
1. Hubungannya dengan membaca teliti
Untuk membaca ide pada setiap bacaan tentunya perlu ketelitian yang baik dari pembaca untuk menemukan ide, gagasan pada tulisan yang dibacanya. Maka terlihat jelas membaca teliti merupakan tahapan untuk mencapai/menemukan ide, gagasan dalam bacaan.
2. Hubungannya dengan membaca pemahaman
Bagaimana kita dapat menemukan ide, gagasan dalam tulisan apabila kita tidak memahami bacaan yang kita baca tersebut. Maka membaca pemahamn juga erat hubungannya dengan membaca ide.
3. Hubungnya dengan membaca kritis
Seorang pembaca kritis tidak akan mampu menganalisis suatu bacaan apabila dia sendiri tidak mengetahui/menemukan gagasan, ide yang sebenarnya yang dimaksud oleh penulis. Maka membaca ide adalah salah satu tahapan untuk menjadi pembaca kritis, dan begitu juga sebaliknya.
C. Manfaat Membaca Ide
Orang yang lebih banyak membaca maka akan mempunyai banyak ilmu pengetahuan dan pengalaman, dan orang yang kaya akan ilmu dan pengalaman akan mudah berbicara atau menulis tentang ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya.
Begitu juga semakin banyak membaca orang akan semakin terampil berbahasa, dan orang yang terampil dalam berbahasa akan semakin cerah dan jelas jalan fikirannya.
Ketika kita membaca sebuah buku, apakah buku tersebut kita baca secara keseluruhan begitu saja? Tanpa tahu apa maksud yang disampaikan si penulis yang mampu memberikan peningkatan kualitas ilmu dan pengalaman kita. Atau kita cukup tahu saja maksud si penulis? Namun tanpa menemukan ide, gagasan, serta cita-cita si penuli dalam tulisannya.
Dalam membaca apa saja, hendaklah kita menemukan ide pokok pada bacaan tersebut. Jangan sampai hanya membuang waktu untuk menekuni detail semua bacaan
Dengan membaca ide memberikan banyak manfaat bagi tercapainya tujuan membaca yang optimal dan mampu membawa kepada peningkatan berbahasa bagi pembacanya.
Dengan membaca ide kita dapat menemukan gagasan, ide yang terkandung pada bacaan dengan cepat dan tepat tanpa membacanya secara keseluruhan secara detail.
Dengan membaca ide atau gagasan pokok maka kita sebenarnya telah menghemat waktu dan tenaga dalam membaca.
D. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca Ide?
Kemampuan membaca ide merupakan keharusan yang dimilki oleh para mahasiswa/pelajar pada khususnya, begitu juga bagi setiap pembaca pada umumnya. Tentunya dengan maksud untuk mencapai tujuan membaca yang optimal.
Untuk menjadi seorang pembaca ide, kita harus menjadi seorang pembaca yang baik (a good raider). Bagaimana untuk menjadi seorang pembaca yang baik?
Berikut ada beberapa cara untuk menjadi sorang pembaca yang baik, yaitu:
1. Mengetahui alasan kenapa dia membaca
2. Memahami apa yang dibacanya
3. Menguasai takhnik kecepatan membaca
4. Mengenal berbagai media cetak
Selain cara di atas ada cara yang lain untuk menjadi seorang pembaca ide, yaitu berusaha menemukan dan menangkap ide pokok. Untuk mendapatkan ide pokok dengan cepat dan tepat kita harus :
1. Berpikir bersama penulis, mengikuti struktur dan gaya penulisannya.
2. Baca dengan mendesak, dengan tujuan mendapatkan ide pokok, secara cepat.
3. Jangan baca kata per kata, melainkan serap ide.
4. Bergerak lebih cepat, tapi jangan kehilangan pengertian.
5. Bacalah dengan cepat, dengan cepat mengerti idenya. Get in, get the thought, and get out.
6. Anda harus melecut diri untuk cepat mencari arti sentral.
7. Kurangi kebiasaan menekuni detail kecil.
8. Cepat bereaksi terhadap pokok dari suatu karangan dengan akurat.
Namun pada dasarnya untuk meningkatkan kemampuan membaca ide tidak ada cara/metode yang paling tepat, karena setiap pembaca harus mengembangkan sendiri strategi ataupun metode-metode untuk membaca ide. Tapi beberapa cara/metode/resep di atas tentunya bisa dicoba.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
III. Kesimpulan
Keterampilan membaca ide sebagai bagian dari keterampilan berbahasa membaca yang berhubungan dengan ketiga keterampilan berbahasa yang lainnya (menyimak, berbicara dan menulis) merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan ketiga keterampilan membaca telaah isi yang lain (yaitu membaca telti, membaca pemahaman, dan membaca kritis).
Membaca ide adalah sejenis kegiatan/proses membaca yang ber-maksud menemukan dan memahami ide, gagasan, cita-cita, rancangan yang tersusun dalam pikiran si penulis dan maksud pengarang/penulis yang terdapat pada tulisannya.
Manfaat membaca ide adalah selain menemukan gagasan, ide, maksud, dan cita-cita dari penulis yang tertuang di dalam sebuah bacaan, juga untuk mewujudkan tujuan membaca yang optimal. Sehingga mampu memberikan penigkatan kualitas/mutu pengalaman, ilmu, dan kebahasaan bagi si pembaca.
Tidak ada metode yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan membaca ide. Namun dengan menjadi seorang pembaca yang baik dan berusaha menemukan dan menangkap ide pokok dari setiap bacaan, tentunya kita dapat menjadi seorang pembaca ide.
---------------------------------**--------------------------**---------------------------------
REFERENSI :
MEMBACA Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa
Prof. DR. Henry Guntur Tarigan
Angakasa – Bandung – 1979
Pendidikan Keterampilan Berbahasa
oleh Drs. Djago Tarigan, M.Pd.,dkk –
Pusat Penerbitan Universitas Terbuka (2004)
Artikel dari Indra Gunawan,
Direktur Toko Buku Gramedia,
diambil dari Kompas.Com. (2007)
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Edisi kedua – Balai Pustaka Jakarat – 1996
Jurus Membaca Cepat Untuk Meningkatkan Belajar dan
Kinerja Kita (Oleh Soedarsono)
Halo Indonesia.com Minggu, 17 Juni 2007
Jumat, 24 Oktober 2008
Senin, 13 Oktober 2008
Kumpuln Puisi "Buat yang Membaca"
Kumpulan Puisi "Buat yang Membaca"
(Oleh: WAWAN SUMARWAN)
Hampir Habis
Mentari mulai ke ufuk
Nanti jangan cari lagi ia
Tapi tunggulah rembulan
Walau besok kau lihat lagi ke timur
Tapi itu bukan yang kemarin
Mentari lalu telah pergi
Mengelana cari bunga kwaci bukan mawar
Karena hanya ialah yang berharap penuh kesetiaan
Benar 30 derajat lagi akan sirna
Cahyanya sudah kuning lembayung
Hampir hilang dalam harap dan sesal.
Siapa Kau?
Kala mentari bersinar
Cahayanya tulus menghangatkan bumi
Menghiasi bunga-bunga di taman
Tak perduli bunga kwaci atau mawar
Ada apa ini?
Entah apa yang terjadi
Langit sudah tak lagi kemarin
Metamorfosis keengganan
Samudra berkohesi bersumber pada titik tak terdetek
Gemuruh halilintar terdentum namun hujan tak tertetes
Ada pisau mengiris perih tepat di sini
Entah siapa yang memulai?
Masih Begini
Masih tetap di sini
Membujur tak tersingkab
Rangsangannya tak terhunus
Ada lagu yang mengharu galau
Ini bukan Cuma angin tapi bumi
Bukan posesif saja tapi kuantitasme juga
Jantung memompa,
Lambung mencerna
Paru-paru menghirup
Tak pernah keliru
Itu semestinya
Biarlah adam jadi adam
Biarlah hawa jadi hawa
Kalau itu maunya
Angin tak pernah memaksa burung tuk bersuara di pagi hari
Kalor yang memaksa besi memuai
Matahari tak memaksa mawar mekar merekah
Tapi memaksa air laut berepavorasi
Naluri yang bergerak
Hati yang merasa
Fuad yang bicara
(Oleh: WAWAN SUMARWAN)
Hampir Habis
Mentari mulai ke ufuk
Nanti jangan cari lagi ia
Tapi tunggulah rembulan
Walau besok kau lihat lagi ke timur
Tapi itu bukan yang kemarin
Mentari lalu telah pergi
Mengelana cari bunga kwaci bukan mawar
Karena hanya ialah yang berharap penuh kesetiaan
Benar 30 derajat lagi akan sirna
Cahyanya sudah kuning lembayung
Hampir hilang dalam harap dan sesal.
Siapa Kau?
Kala mentari bersinar
Cahayanya tulus menghangatkan bumi
Menghiasi bunga-bunga di taman
Tak perduli bunga kwaci atau mawar
Ada apa ini?
Entah apa yang terjadi
Langit sudah tak lagi kemarin
Metamorfosis keengganan
Samudra berkohesi bersumber pada titik tak terdetek
Gemuruh halilintar terdentum namun hujan tak tertetes
Ada pisau mengiris perih tepat di sini
Entah siapa yang memulai?
Masih Begini
Masih tetap di sini
Membujur tak tersingkab
Rangsangannya tak terhunus
Ada lagu yang mengharu galau
Ini bukan Cuma angin tapi bumi
Bukan posesif saja tapi kuantitasme juga
Jantung memompa,
Lambung mencerna
Paru-paru menghirup
Tak pernah keliru
Itu semestinya
Biarlah adam jadi adam
Biarlah hawa jadi hawa
Kalau itu maunya
Namun kecebong tak selamanya jadi dia
Begitu juga puva
Tak Memaksa
Begitu juga puva
Tak Memaksa
Angin tak pernah memaksa burung tuk bersuara di pagi hari
Kalor yang memaksa besi memuai
Matahari tak memaksa mawar mekar merekah
Tapi memaksa air laut berepavorasi
Naluri yang bergerak
Hati yang merasa
Fuad yang bicara
Walau wajah berselimut lain
Langganan:
Postingan (Atom)